Sering kali kita mendapat e-mail yang berisi penawaran sebuah produk atau jasa. Email promosi ini hampir setiap hari masuk ke alamat Email kita, terutama jenis free email seperti Yahoo atau Gmail. isinya pun macam-macam, mulai dari sekedar manawarkan produk sampai penawaran gratis. hebatnya perusahaan yang mengirimnya bisa tahu alamat email kita. padahal, sebelumnya kita tidak berhubungan dengan si pengirim email itu.
Konsumen memang sering merasa jengkel bila sering mendapatkan email promo. namun konsumen sendiri seolah tidak berdaya untuk menghindar dari email "spam" ini. bahkan makin hari makin banyak saja email semacam ini yang nyelonong ke alamat email kita. gejala ini juga terungkap dari hasil riset dari Forrester Research yang dirilis di Marketing News edisi April 2007 mengenai sikap konsumen terhadap adanya email marketing.
Riset tersebut menunjukkan adanya kenaikan jumlah persentase responden yang menerima begitu banyak email penawaran dan promosi.
Kabar buruk bagi para pengirim email marketing, sekarang ini makin banyak orang yang ketika menerima email marketing langsung menghapusnya tanpa terlebih dahulu dibaca. hasil riset menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan jumlah responden yang bersikap seperti ini, yaitu dari 44% (tahun 2001) menjadi 72% (tahun 2006).
Sebaliknya, konsumen yang mau membaca saat menerima email promosi atau meneruskan ke teman juga makin turun. responden yang membaca email promosi, jumlah menurun dari 41% menjadi 13%. sedang responden yang mau meneruskan email promosi ke temannya, turun dari 23% menjadi 9%.
Kendati demikian, masih ada juga konsumen yang mau membeli produk yang dipromosikan kepadanya melalui email, meskipun jumlahnya hanya 5%.
source : marketing magazine
Konsumen memang sering merasa jengkel bila sering mendapatkan email promo. namun konsumen sendiri seolah tidak berdaya untuk menghindar dari email "spam" ini. bahkan makin hari makin banyak saja email semacam ini yang nyelonong ke alamat email kita. gejala ini juga terungkap dari hasil riset dari Forrester Research yang dirilis di Marketing News edisi April 2007 mengenai sikap konsumen terhadap adanya email marketing.
Riset tersebut menunjukkan adanya kenaikan jumlah persentase responden yang menerima begitu banyak email penawaran dan promosi.
Kabar buruk bagi para pengirim email marketing, sekarang ini makin banyak orang yang ketika menerima email marketing langsung menghapusnya tanpa terlebih dahulu dibaca. hasil riset menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan jumlah responden yang bersikap seperti ini, yaitu dari 44% (tahun 2001) menjadi 72% (tahun 2006).
Sebaliknya, konsumen yang mau membaca saat menerima email promosi atau meneruskan ke teman juga makin turun. responden yang membaca email promosi, jumlah menurun dari 41% menjadi 13%. sedang responden yang mau meneruskan email promosi ke temannya, turun dari 23% menjadi 9%.
Kendati demikian, masih ada juga konsumen yang mau membeli produk yang dipromosikan kepadanya melalui email, meskipun jumlahnya hanya 5%.
source : marketing magazine
No comments:
Post a Comment