Subscribe

Sebuah Pembelaan


‘Saya terus mencoba membuka mata dengan melihat mimpi-mimpi yang ingin saya jadikan kenyataan, satu persatu mimpi itu terkadang terasa jauh dan sulit untuk diraih. Terkadang ada sesuatu hal yang memaksa kita untuk singgah disuatu tempat yang seharusnya tidak kita singgahi’.


Diatas adalah kata hati kecil saya yang mungkin terkesan melankolis, atau temen saya bilang “hidup gak perlu kata-kata seperti itu, yang terpenting adalah jadikan sebuah tindakan”. Saya akui ucapannya adalah benar, namun disini bukannya saya sok jago atau terkesan arogan, karena menurut saya “Indahnya kehidupan dapat dirasakan dengan kata-kata manis yang tercipta dari dalam hati kita yang juga bertujuan sebagai motivasi, atau penawar dikala kita berada dalam pengaruh racun yang berasal dari monster (setan) yang menginginkan kita berada dalam keadaan putus asa”. Sebuah kesulitan yang dihadapi terkadang menjadikan akal dan fikiran kita tidak dapat bekerja secara optimal, terlebih jika kita menghadapi kesulitan itu penuh dengan keluhan atau tidak menerima dan menyelesaikannya dengan ikhlas. Jika kita ingin mencapai suatu tujuan, tentunya kita juga harus mau menerima resiko apapun yang akan dihadapi. Karena bagaimanapun dan seperti apapun kehidupan yang dijalani dan dihadapi oleh manusia, kita tidak akan pernah terlepas dari sebuah belenggu yang akan menuntut kita agar berusaha keluar dari ikatannya.

Mungkin, kita terkadang tidak merasakan bahwa setiap jantung kita yang berdetak terselip sebuah kesulitan dimana hal itu berpusat dari respon otak atau fikiran kita tentang harapan dan impian kita kelak. Atau minimalnya, seperti otak kita yang berfikir dan sudah terjadi secara otomatis (di luar kesadaran) tentang bagaimana kita mempertahankan kehidupan kita hingga besok, besoknya lagi, lusa, dan seterusnya. Hal itu juga sudah merupakan contoh kecil dan lumrah yang terjadi diantara kita semua, meskipun kita tidak mengetahui apakah besok kita masih bisa merasakan jantung ini berdetak. Namun setidaknya kita telah mencoba untuk bangkit dan menyadari bahwa kehidupan akan berlangsung jika kita terus berjuang untuk melakukan sebuah perubahan.


Seperti apapun proses kehidupan yang dihadapi adalah sebuah tahap pencapaian tujuan yang ingin dijadikan kenyataan. Sayapun menyadari mungkin belum seberapa garam yang saya kecap, namun saya menyadari saya harus mensyukuri bahwa saya berada dalam kondisi lebih baik daripada orang-orang yang sedang dalam keadaan lebih buruk dari diri saya sekarang ini. Saya jadi teringat sebuah kalimat yang menjadikan saya bangkit kembali, ‘Bagaimana anda berfikir ketika anda kalah, menentukan berapa lama kekalahan itu berlangsung sebelum anda menang’ (saya lupa siapa pengarangnya). Seperti apapun kondisi kita, yakinlah dengan setiap tindakan yang ingin atau telah kita lakukan. Jika anda merasa masih dalam posisi yang sulit, teruslah merajut mimpi-mimpi yang ingin indah dengan tindakan-tindakan positif, karena dibalik kesulitan terselip sebuah kemudahan.

2 comments:

Anonymous said...

perjuangan sangat adalah kata kunci dalam menjalani kehidupan ini.

banyak pertanda dan banyak buku yang menceritakan hal tersebut

namun dodot hanya bisa mengatakan:
jadilah diri sendiri dan tau siapa diri anda itulah kunci dari kehidupan ini

wah gua udah waras ternyata

Anonymous said...

Terkadang kita memang perlu bermimpi dulu untuk meraih sebuah cita-cita, dan berusahalah agar mimpi itu menjadi kenyataan.